Merajut Harapan Di Pemilu 2014

Pemilu 2014 - Merajut Harapan Di Pemilu 2014. Ilustrasi: Google Merajut Harapan Di Pemilu 2014, Ikhtiar bersama menuju Pemilihan Umum…
Merajut Harapan Di Pemilu 2014, Ikhtiar bersama menuju Pemilihan Umum yang bermartabat.

"Arus sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi atau cita-cita. Jika mereka tak memilikinya atau jika konsepsi dan cita-cita itu menjadi kabur dan usaha, maka bangsa itu adalah dalam bahaya," (Soekarno, 1989)

Sependapat dengan pernyataan Bung Karno sebagai salah satu bapak pendiri bangsa, kita sebagai pewaris dan penerus perjuangan memang harus melahirkan serta memupuk sebuah cita-cita dan konsepsi dalam kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan bersama yakni, Negeri Indah Adil dan Makmur.

Keindahan negeri ini hanya akan menjadi omong kosong belaka ketika tidak adanya sebuah keadilan yang ditegakkan seadil-adilnya dihadapan hukum. Juga, kemakmuran bangsa besar ini tidak akan pernah terwujud tanpa adanya proses demokrasi yang jujur, transpran, antikorupsi dan berpihak pada rakyat.

Fenomena budaya korup dan karakter koruptif anak bangsa yang telah menjangkiti hampir keseluruh sendi-sendi kehidupan, seakan menjadikan masa depan bangsa ini suram tanpa harapan. Perilaku buruk ini terjadi sebagai warisan feodalisme gaya baru yang tidak berpihak pada kepentingan publik.

Namun kita harus bangkit. Tidak bisa kita terus menerus larut dalam kubangan penyesalan masa lalu. Hidup harus terus berlangsung. Bangsa besar adalah bangsa yang berusaha menatap masa depan secara positif dan optimis. Bangsa yang rela bergandengan tangan demi mewujudkan cita-cita tanpa melihat latar belakang suku, agama ras dan kelompok kemasyarakatan lainnya.

Pemilu adalah harapan

Hasra untuk mewujudkan sistem kehidupan serta tata-nilai sosial yang berkeadilan dan berkemakmuran di negeri ini, salah satunya dapat dicapai dengan proses pesta demokrasi yang demokratis, yang mnejadi kepanjangan tangan dan lidah rakyat dalam menyampaikan aspirasinya.

Pemilu menjadi sebuah penyegaran atas harapan masyarakat yang mungkin terabaikan atau justru memotivasi untuk mendukung proses pembangunan yang telah berlangsung selama periode lima tahun terakhir. Inilah proses yang mau tidak mau harus kita jalani sebagai warga yang terlahir di sebuah negara yang menjunjung tinggi ke-bhineka-an.

Dan, harapan itu adalah kita

Lantas, kepada siapa harapan ini bertumpu?, kepada kita, anda dan saya. Bukan kepada mereka atau hanya kami saja. Semua pihak yang menyatakan diri sebagai Warga Negara Inodnesia dewasa dengan latar belakang apapun berhak dan berkewajiban untuk bahu membahu membangun dan merajut cita-cita bersama.

Akhirnya, mari kita bantu tugas KPU untuk menyelenggarakan Pemilu bermartabat. Mari kita bantu tugas Panwaslu untuk mengawal Pemilu yang Jurdil, anti-korupsi dan anti-politik uang. Tentunya dengan memberikan suara terbaik kita pada calon-calon legislatif yang memiliki integritas dan kapabilitas. Semoga!.●

Dipublikasikan sebagai prolog diskusi
Jelang Pemilu 2014, di Hotel Aston Jember